Sudah lima bulan menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika
Meutya Hafid mulai mengungkap sejumlah fokus kerja yang akan segera ia selesaikan. Sebagai pemimpin baru di Kementerian Kominfo, ia menekankan pentingnya percepatan transformasi digital nasional, penyempurnaan regulasi teknologi, serta penegakan hukum di ruang siber.
Dalam wawancara terbaru, Meutya menjelaskan bahwa meski masa jabatannya terbilang singkat, namun tanggung jawab yang diemban cukup besar. Menurutnya, Kementerian Kominfo memiliki peran strategis dalam mengarahkan arah pembangunan digital Indonesia, khususnya menjelang tahun politik dan maraknya disinformasi yang menyebar di masyarakat.
Isu Keamanan Siber Jadi Prioritas Awal
Salah satu yang disebut Meutya adalah penguatan sistem keamanan siber. Ia menyebut bahwa berbagai insiden kebocoran data yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian serius pemerintah.
Meutya menyatakan perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat dalam membangun sistem pertahanan digital yang kokoh. Ia juga tengah mendorong revisi terhadap UU ITE dan rancangan aturan perlindungan data pribadi agar lebih sesuai dengan kebutuhan zaman.
“Keamanan digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kepercayaan publik,” ujar Meutya. Ia menginginkan ekosistem digital yang aman dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Peningkatan Akses dan Infrastruktur TIK
Tugas penting lainnya adalah mempercepat pemerataan akses internet ke wilayah tertinggal. Meutya menegaskan bahwa inklusi digital tidak bisa hanya terjadi di kota-kota besar. Akses internet yang merata merupakan fondasi dari ekonomi digital yang berkeadilan.
Ia mendorong percepatan pembangunan BTS dan perluasan jaringan fiber optik di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Selain itu, penguatan kapasitas literasi digital di kalangan masyarakat desa juga akan menjadi agenda strategis kementeriannya.
“Kita tidak boleh membiarkan kesenjangan digital terus melebar,” tegasnya.
Penataan Ulang Platform Digital dan Konten Negatif
Meutya juga memprioritaskan penertiban terhadap platform digital yang tidak mematuhi aturan lokal. Ia ingin memperkuat regulasi untuk menekan penyebaran konten negatif, hoaks, dan ujaran kebencian yang makin meresahkan publik.
Salah satu pendekatan yang sedang dikembangkan adalah sistem pelaporan terpadu yang lebih efisien, sehingga aduan masyarakat terhadap konten bermasalah dapat segera ditindaklanjuti. Meutya juga akan memperkuat kerja sama dengan penyedia platform untuk mendukung transparansi algoritma dan tanggung jawab terhadap konten.
Transformasi Digital UMKM dan Pemerintahan
Tak hanya infrastruktur dan regulasi, Meutya juga menyoroti pentingnya mendigitalisasi sektor UMKM serta layanan publik. Ia ingin memastikan bahwa pelaku usaha kecil dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing, serta mempercepat reformasi birokrasi melalui digitalisasi pelayanan.
Menurutnya, perlu ada sinergi lintas kementerian dan pelaku industri dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Meutya menargetkan agar dalam waktu dekat, setidaknya 30% UMKM sudah terhubung ke ekosistem digital secara aktif.
Tantangan dan Harapan
Meski baru lima bulan menjabat, Meutya sadar bahwa waktu yang tersisa di kabinet saat ini cukup terbatas. Namun, ia tetap optimistis bahwa dengan kerja cepat, solid, dan terarah, berbagai tugas prioritas bisa dirintis dengan baik.
“Saya tidak melihat ini sebagai masa transisi, tapi sebagai masa percepatan,” katanya menutup pernyataan. Ia berharap kementerian yang ia pimpin dapat menjadi motor utama dalam menjawab tantangan era digital secara progresif dan inklusif.