Deretan Gebrakan Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, dikenal sebagai sosok yang kontroversial dan sering mengeluarkan pernyataan atau kebijakan yang mengundang reaksi keras dari dunia internasional. Sepanjang masa jabatannya, Trump berhasil membuat gebrakan yang tak hanya menghebohkan Amerika, tetapi juga mengguncang peta geopolitik global. Dengan gaya kepemimpinan yang tak konvensional, keputusan-keputusan Trump sering kali mengejutkan banyak pihak, baik dalam kebijakan luar negeri, ekonomi, hingga isu domestik.

Deretan Gebrakan Donald Trump yang bikin geger dunia dan dampaknya terhadap politik internasional serta kebijakan global.

1. Kebijakan “America First” dan Tarik Diri dari Perjanjian Internasional

Salah satu Deretan Gebrakan kebijakan utama Trump adalah “America First”, yang berfokus pada kepentingan nasional Amerika Serikat di atas segalanya. Dalam semangat ini, Trump menarik Amerika dari beberapa perjanjian internasional yang telah dijalin oleh negara sebelumnya. Salah satu yang paling mencolok adalah keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim pada 2017.

Langkah ini menuai kecaman global, karena banyak negara menganggap bahwa perubahan iklim adalah masalah bersama yang memerlukan kerjasama internasional. Selain itu, Trump juga menarik Amerika dari Kesepakatan Nuklir Iran (JCPOA), yang telah ditandatangani pada era Obama. Kebijakan ini menambah ketegangan dengan negara-negara Eropa dan Timur Tengah, serta memicu pembalasan dari Iran yang meningkatkan ancaman nuklirnya.

2. Pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Pada 2017, Deretan Gebrakan Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke sana. Keputusan ini menjadi gebrakan yang sangat kontroversial, karena Yerusalem merupakan kota yang diperebutkan oleh Israel dan Palestina, dan pengakuan ini dianggap sebagai langkah yang sangat mendukung klaim Israel atas kota tersebut.

Keputusan ini menuai kecaman dari negara-negara Arab dan komunitas internasional yang mendukung Palestina. Bahkan PBB mengeluarkan resolusi yang menentang keputusan Amerika. Namun, langkah ini juga mendapat dukungan dari beberapa sekutu Israel, serta memperlihatkan bahwa Trump mendukung secara tegas kebijakan-kebijakan yang pro-Israel.

3. Perang Dagang dengan China

Trump memulai perang dagang dengan China pada 2018 dengan mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari China, dengan alasan untuk mengurangi defisit perdagangan dan memaksa China untuk mengubah kebijakan perdagangan yang dianggap merugikan AS. Meskipun kebijakan ini sempat meredam ketergantungan AS pada produk-produk China, dampaknya terasa besar bagi perekonomian global, dengan gangguan pada rantai pasokan dan dampak terhadap negara-negara yang bergantung pada perdagangan dengan China.

China membalas dengan tarif balasan terhadap produk-produk AS, yang menyebabkan ketegangan antara kedua negara terbesar dunia ini. Meskipun ada beberapa kemajuan dalam perundingan perdagangan, perang dagang ini membawa dampak jangka panjang yang mempengaruhi ekonomi dunia.

4. Penanganan Pandemi COVID-19 yang Kontroversial

Pandemi COVID-19 adalah salah satu ujian besar bagi kepemimpinan Trump. Selama awal merebaknya virus tersebut, Trump lebih memilih untuk meremehkan situasi, bahkan meragukan keparahan virus, dan lebih fokus pada dampak ekonomi daripada tindakan segera untuk mengatasi penyebaran COVID-19.

Pengabaian terhadap protokol kesehatan dan penolakan terhadap saran-saran dari pakar medis Amerika menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat. Trump juga sering menyalahkan negara-negara lain, terutama China, atas penyebaran virus tersebut. Meskipun akhirnya pemerintahannya meluncurkan program vaksinasi besar-besaran, penanganan pandemi yang lamban dan tidak konsisten mengundang kritik keras dari dunia internasional.

5. Pencapresan dan Insiden Kerusuhan 6 Januari 2021

Deretan Gebrakan Setelah kalah dalam pemilihan presiden 2020, Trump tidak menerima hasil tersebut dan terus mengklaim bahwa pemilu dicurangi. Klaim ini memuncak pada kerusuhan 6 Januari 2021 di Capitol Hill, Washington D.C., di mana sekelompok pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol untuk menggagalkan sertifikasi kemenangan Joe Biden. Peristiwa ini menggegerkan dunia, karena memperlihatkan bahwa demokrasi terbesar di dunia bisa diguncang oleh ketidakstabilan politik internal.

Trump dianggap bertanggung jawab atas insiden tersebut karena telah mendorong para pendukungnya untuk beraksi, meskipun ia kemudian membantahnya. Kejadian ini memunculkan banyak pertanyaan tentang integritas sistem politik Amerika dan memperburuk citra Amerika di mata dunia internasional.

6. Keputusan Tarik Diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Deretan Gebrakan Pada 2020, Trump memutuskan untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut organisasi tersebut terlalu dekat dengan China dan tidak efektif dalam menangani pandemi. Keputusan ini memicu kecaman internasional karena WHO dianggap memiliki peran penting dalam koordinasi penanggulangan krisis kesehatan global.

Keputusan ini juga memengaruhi hubungan diplomatik dengan banyak negara yang masih menganggap WHO sebagai lembaga penting dalam menangani masalah kesehatan global. Meskipun langkah ini diambil untuk memberikan tekanan terhadap WHO, dampaknya cukup besar terhadap kerjasama internasional di bidang kesehatan.

7. Deklarasi Normalisasi Hubungan dengan Negara-negara Arab (Kesepakatan Abraham)

Deretan Gebrakan Di sisi positif, salah satu gebrakan terbesar Trump adalah Kesepakatan Abraham yang memungkinkan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Kesepakatan ini dianggap sebagai terobosan besar dalam diplomasi Timur Tengah, karena negara-negara Arab sebelumnya sangat menentang normalisasi hubungan dengan Israel tanpa solusi perdamaian Palestina.

Deretan Gebrakan Dengan memfasilitasi kesepakatan ini, Trump berhasil mengubah lanskap politik di Timur Tengah dan mendapatkan pujian dari banyak pihak. Kesepakatan Abraham mencerminkan perubahan besar dalam hubungan diplomatik di kawasan tersebut, meskipun masalah Palestina tetap menjadi isu yang belum terselesaikan.

8. Keputusan Menaikkan Tarif Mobil Impor

Salah satu langkah proteksionis lainnya yang diambil oleh Trump adalah menaikkan tarif untuk mobil impor pada 2019. Langkah ini berupaya untuk melindungi industri otomotif AS, namun memicu ketegangan dengan sekutu-sekutu utama, terutama Uni Eropa dan Jepang, yang merupakan produsen mobil besar.

Peningkatan tarif ini mengarah pada kebijakan balasan dari negara-negara lain dan memperburuk hubungan perdagangan internasional.