Fitch Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2025
Fitch Pangkas turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 menjadi 4,9% dari sebelumnya 5%. Lembaga pemeringkat global ini menilai bahwa ketidakpastian ekonomi dunia, termasuk perang dagang dan perlambatan konsumsi domestik, menjadi faktor utama revisi tersebut. Thomas Rookmaaker, Kepala Sovereign Asia-Pasifik di Fitch, menyatakan bahwa target pertumbuhan 5,2% yang ditetapkan pemerintah akan sulit dicapai di tengah tekanan eksternal dan melemahnya belanja rumah tangga. IMC Alerts+6Indo Premier+6Profit by Pakistan Today+6
Faktor Eksternal Pengaruhi Koreksi Proyeksi
Fitch Pangkas menyoroti risiko eksternal seperti potensi tarif 32% atas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat jika tidak ada kesepakatan sebelum moratorium berakhir pada Juli. Selain itu, perlambatan ekonomi global dan ketegangan perdagangan menambah tekanan terhadap ekspor Indonesia. Kondisi ini diperburuk oleh penurunan harga komoditas dan permintaan pasar luar negeri yang melemah.Reuters+3Indo Premier+3TradingView+3Terkini Berita Indo
Fiskal dan Konsumsi Domestik Jadi Perhatian
Di sisi domestik, konsumsi rumah tangga yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Inflasi yang belum sepenuhnya terkendali dan kekhawatiran terhadap prospek lapangan kerja membuat belanja konsumen melambat. Selain itu, penerimaan pajak negara sempat terganggu akibat gangguan teknis pada sistem perpajakan, meskipun Kementerian Keuangan melaporkan perbaikan dengan realisasi mencapai 15% dari target tahunan hingga Maret. Terkini Berita IndoIndo Premier
Respons Pemerintah Terhadap Proyeksi Terbaru
Pemerintah Indonesia tetap optimis dengan target pertumbuhan 5,2% pada 2025, mengandalkan stimulus fiskal, investasi infrastruktur, dan reformasi birokrasi untuk mendorong pertumbuhan. Namun, Fitch mengingatkan bahwa penurunan pendapatan negara dapat membatasi kemampuan pemerintah dalam mendukung ekonomi, terutama jika tekanan global berlanjut.Terkini Berita IndoIndo Premier
Pentingnya Reformasi Struktural dan Investasi
Para ekonom menyarankan agar pemerintah mempercepat reformasi struktural dan memperbaiki iklim usaha untuk menarik investasi asing. Kepastian hukum, efisiensi birokrasi, dan stabilitas politik menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.Terkini Berita Indo
Kesimpulan: Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi 2025
Dengan proyeksi terbaru ini, Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat daya saing di sektor industri dan ekspor. Transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif di tahun-tahun mendatang.