Partey

Absennya Thomas Partey Jadi Biang Kekalahan Arsenal dari PSG?

Tanpa Partey, Arsenal Kalah dari PSG? Ini Analisisnya

Pertandingan antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG) berakhir dengan hasil mengecewakan bagi klub asal London tersebut. Dalam laga penting itu, absennya Thomas Partey kembali menjadi sorotan karena lini tengah The Gunners terlihat rapuh dan kurang solid. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ketiadaan gelandang asal Ghana ini benar-benar menjadi faktor krusial di balik kekalahan Arsenal?

Absennya Partey bukan hanya sekali ini terjadi, namun kekalahan dari PSG tampaknya memberikan bukti baru betapa vital peran sang gelandang dalam sistem permainan Mikel Arteta.


Arsenal Tampil Timpang di Lini Tengah

Pada laga kontra PSG, Arsenal kesulitan mendominasi penguasaan bola di area tengah lapangan. Jorginho dan Declan Rice yang turun sejak menit awal tidak mampu mengimbangi dinamika permainan lawan yang mengandalkan kecepatan dan pergerakan vertikal. Tanpa , The Gunners kehilangan figur yang mampu mengontrol tempo dan memberikan keseimbangan antara bertahan dan menyerang.

Gelandang asal Ghana itu dikenal sebagai pemain yang mampu memutus serangan lawan sekaligus mendistribusikan bola dengan efektif ke lini depan. Ketidakhadirannya menciptakan celah besar yang dengan mudah dieksploitasi oleh lini tengah PSG yang dipimpin oleh Vitinha dan Fabian Ruiz.


Statistik yang Menunjukkan Dampak Kehilangan Partey

Beberapa data mencatat penurunan drastis dalam statistik pertahanan dan transisi Arsenal ketika Partey tidak berada di atas lapangan. Dalam laga melawan PSG, Arsenal hanya mencatatkan 42% penguasaan bola dan kebobolan dua gol dari skema serangan balik cepat.

Dibandingkan dengan rata-rata penguasaan 58% saat Partey bermain, ini menunjukkan adanya penurunan kontrol permainan. Tak hanya itu, keberadaan juga biasanya mampu mengurangi tekanan terhadap lini belakang karena kemampuannya merebut bola sebelum lawan mencapai sepertiga akhir lapangan.


Peran Krusial Partey dalam Formasi Arteta

Mikel Arteta selama ini menempatkan Partey sebagai poros tunggal dalam formasi 4-3-3. Perannya tak tergantikan karena kombinasi kekuatan fisik, teknik, dan ketenangan saat ditekan. Bahkan saat Arsenal menghadapi tim besar seperti Manchester City atau Liverpool, selalu menjadi pemain kunci dalam mengatur ritme permainan dan menjaga stabilitas.

Arteta sendiri dalam konferensi pers pasca-pertandingan menyebut absennya Partey sebagai salah satu faktor yang membuat mereka kesulitan mengontrol laga. Ia mengakui bahwa tanpa , timnya kehilangan keseimbangan, khususnya saat menghadapi tekanan tinggi dari PSG.


Cedera dan Ketergantungan Berlebihan

Satu hal yang menjadi masalah besar bagi Arsenal adalah ketergantungan pada satu pemain seperti Partey. Sejak bergabung dari Atletico Madrid, kerap dihantui oleh cedera, dan hal ini mengganggu konsistensi tim. Mengandalkan satu gelandang bertahan yang rentan cedera tentu menjadi risiko besar bagi tim sekelas Arsenal yang bersaing di banyak kompetisi.

Solusi jangka panjang mungkin diperlukan, termasuk mencari pemain dengan karakteristik serupa atau membentuk sistem permainan yang tidak terlalu bergantung pada satu individu.


Apakah Arsenal Bisa Bangkit Tanpa Partey?

Kekalahan dari PSG ini bisa menjadi pelajaran penting. Arsenal perlu membangun kedalaman skuat yang lebih merata di lini tengah. Meski Declan Rice adalah pemain yang luar biasa, peran Partey yang lebih defensif tidak bisa diisi oleh satu orang saja. Dibutuhkan kombinasi peran dan mungkin adaptasi taktik agar Arsenal tetap kompetitif walau tanpa gelandang andalan mereka.

Dalam beberapa pekan ke depan, jika Partey masih absen, Arteta mungkin harus mencoba pendekatan baru, seperti menurunkan tiga gelandang tengah atau memberikan peran lebih dalam kepada pemain muda seperti Emile Smith Rowe atau Fabio Vieira.


Kesimpulan: Haruskah Arsenal Bergantung pada Partey?

Absennya Thomas Partey jelas berdampak pada kekalahan Arsenal dari PSG. Meski bukan satu-satunya penyebab, ketidakhadirannya memperlihatkan kelemahan struktural dalam lini tengah Arsenal. Bila The Gunners ingin melaju jauh di kompetisi Eropa dan domestik, mereka harus mencari solusi agar tidak terlalu bergantung pada satu pemain.

Musim masih panjang, dan ini bisa jadi momentum bagi Arteta dan manajemen Arsenal untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap strategi serta rotasi pemain.

More From Author

Chiesa

Federico Chiesa Tinggalkan Liverpool? Mourinho Ingin Boyong ke Fenerbahce!

Serbuan Israel

Serbuan Israel ke Masjid Ibrahimi: Tempat Suci untuk Yahudi