Keluarga Mahasiswa UKI Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Anak Mereka
Kasus meninggalnya seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) belakangan menjadi sorotan publik.
Kejadian yang awalnya dianggap sebagai insiden biasa kini memunculkan tanda tanya setelah pihak keluarga melaporkan kematian sang mahasiswa ke kepolisian. Alasan keluarga laporkan kematian mahasiswa UKI ke polisi bukan tanpa dasar, melainkan karena mereka mencium sejumlah kejanggalan yang belum terjawab.
Langkah ini diambil bukan sekadar bentuk kesedihan, tetapi juga sebagai usaha mencari keadilan atas peristiwa yang dinilai tidak wajar. Keluarga merasa ada hal-hal yang perlu dijelaskan lebih dalam terkait kronologi kejadian dan kondisi korban saat ditemukan.
Dugaan Kejanggalan di Balik Peristiwa
Menurut keterangan keluarga, terdapat sejumlah hal yang membuat mereka merasa kematian mahasiswa tersebut perlu diusut lebih lanjut. Salah satunya adalah kondisi jenazah yang ditemukan dengan luka-luka yang tak dijelaskan secara rinci. Selain itu, perbedaan informasi antara pihak kampus, teman-teman korban, dan laporan awal membuat keluarga semakin curiga.
Pihak keluarga juga menyebut tidak mendapatkan penjelasan yang utuh dan transparan dari institusi kampus. Mereka merasa ada upaya untuk menutup-nutupi atau minimal tidak memberikan penjelasan mendalam yang mereka butuhkan untuk menerima kejadian ini sebagai musibah biasa.
Langkah Hukum Demi Keadilan\
Berdasarkan dugaan tersebut, pihak keluarga langsung mengajukan laporan resmi ke kepolisian. Mereka berharap aparat penegak hukum dapat melakukan penyelidikan secara objektif dan menyeluruh. Laporan ini diharapkan dapat membuka titik terang atas apa yang sebenarnya terjadi menjelang kematian sang mahasiswa.
“Ini bukan semata soal duka, tapi soal kebenaran,” ujar salah satu anggota keluarga. Mereka juga meminta agar autopsi dilakukan oleh tim forensik independen guna memastikan tidak ada intervensi dalam proses pemeriksaan.
Dukungan dari Publik dan Mahasiswa
Setelah kabar pelaporan ini mencuat ke publik, berbagai pihak mulai memberikan dukungan moral terhadap keluarga korban. Beberapa organisasi mahasiswa bahkan mendesak agar pihak kampus turut aktif mengawal proses hukum, dan tidak lepas tangan atas kejadian yang menyangkut sivitas akademika mereka.
Di media sosial, tagar #UsutTuntasKasusUKI mulai ramai digunakan untuk mendesak transparansi dan penyelidikan terbuka dari aparat. Ini menunjukkan bahwa kasus ini bukan hanya menjadi perhatian keluarga, tetapi juga masyarakat luas.
Respons Kampus dan Kepolisian
Hingga saat ini, pihak UKI belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait laporan keluarga ke polisi. Namun pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa laporan telah diterima dan mereka tengah mengumpulkan bukti serta melakukan pemanggilan saksi-saksi.
Beberapa saksi dari lingkungan kampus, termasuk teman dekat korban, dijadwalkan akan diperiksa dalam waktu dekat. Polisi juga sedang berkoordinasi dengan pihak forensik untuk melakukan analisis medis lebih lanjut terhadap jenazah.
Harapan Keluarga: Keadilan dan Transparansi
Tujuan utama dari pelaporan ini adalah untuk memastikan tidak ada hal yang ditutupi atau diabaikan. Keluarga menginginkan penjelasan yang jujur atas penyebab kematian anak mereka. Bila ditemukan adanya unsur kelalaian atau bahkan tindakan kriminal, mereka berharap pelaku dapat segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Bagi mereka, keadilan bukan berarti balas dendam, melainkan kepastian bahwa peristiwa ini tidak akan terulang dan bisa menjadi pelajaran bagi institusi manapun untuk lebih bertanggung jawab.
Penutup
Alasan keluarga laporkan kematian mahasiswa UKI ke polisi didasari oleh keinginan untuk mencari kejelasan atas kehilangan yang mereka alami. Langkah hukum yang diambil menjadi bentuk perjuangan mereka untuk mendapatkan transparansi, sekaligus memastikan tidak ada lagi peristiwa serupa yang menimpa mahasiswa lain.
Kasus ini membuka ruang diskusi lebih luas tentang perlindungan mahasiswa di lingkungan kampus, serta pentingnya penanganan insiden secara terbuka dan profesional.