Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Abu Vulkanik Membubung 2,5 KM ke Udara

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengalami erupsi, menyemburkan abu vulkanik setinggi 2,5 kilometer ke atmosfer. Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat sekitar dan pihak berwenang, mengingat potensi dampak yang dapat ditimbulkan terhadap lingkungan dan aktivitas warga.

Kronologi Erupsi Gunung Lewotobi

Letusan terbaru terjadi pada 15 Maret 2025, di mana Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik sebelum akhirnya meletus. Beberapa tanda-tanda sebelum erupsi meliputi:

• Gempa vulkanik frekuensi tinggi, yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
• Kepulan asap pekat yang mulai terlihat dari kawah.
• Peningkatan suhu di sekitar gunung, menandakan aktivitas magma yang intens.

PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terus memantau kondisi gunung ini untuk menentukan langkah mitigasi selanjutnya.

Dampak Erupsi bagi Warga dan Lingkungan

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki menyebabkan beberapa dampak signifikan, antara lain:

• Hujan abu di pemukiman sekitar, yang dapat mengganggu pernapasan dan kesehatan warga.
• Gangguan penerbangan, akibat abu vulkanik yang mencapai atmosfer.
• Potensi lahar dingin, terutama jika terjadi hujan di sekitar pasca-erupsi.

Masyarakat di sekitar radius berbahaya telah diminta untuk menggunakan masker dan menghindari aktivitas di luar rumah guna mengurangi dampak abu vulkanik terhadap kesehatan.

Langkah Antisipasi dan Tanggap Darurat

Pemerintah daerah bersama BPBD telah mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari erupsi ini, antara lain:

• Meningkatkan status menjadi Siaga, sebagai peringatan bagi warga.
• Evakuasi warga di daerah rawan, untuk menghindari risiko bencana sekunder.
• Distribusi masker dan air bersih, guna mengurangi dampak abu vulkanik terhadap kesehatan masyarakat.
• Monitoring aktivitas , untuk memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan erupsi.

Kesimpulan

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengalami erupsi dengan ketinggian semburan abu mencapai 2,5 km. Masyarakat di sekitar diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari dampak negatif dari letusan ini. Pemerintah dan tim tanggap darurat terus berkoordinasi guna memastikan keselamatan warga serta meminimalkan dampak bencana.